Senin, 29 Juli 2013

Dandelion (2)

Aku duduk menghadap luar sambil menikmati gerimis di suatu senja. Kopi panasku menjadi dingin dan tak kusentuh sama sekali. Pikiranku kosong.
Drrtt.. Drrrtt... Aku terkejut. Ternyata ponselku berbunyi. Kulihat layar dan tertera nama Kak Al disana.
"Halo, Del. Apa kabar?"
Aku terdiam beberapa detik.
"Halo, Deli baik-baik aja Kak"
"Kenapa lemes gitu jawabnya? Ada masalah? Sakit?"
"Ah engga kok Kak, cuma lagi capek aja, banyak tugas." Aku berbohong.
"Loh? Kuliahmu belum libur?"
"Liburnya baru besok Kak"
"Wah, ya udah kalo gitu, sebenernya Kakak pengen ngomong sesuatu Del, besok ketemu ya, bisa?"
"Emm... iya Kak"
"Oke deh kalo gitu, besok Kak Al jemput ya"
"Ngga usah Kak, sms aja tempat sama jam nya, aku berangkat sendiri"
"Iya deh kalo gitu, see you tomorrow ya Del"
Klik. Ponselku kumatikan. Hhhh... Helaku. Entah kenapa mood ku sedang tak enak sore itu. Kusambar tas dan jaketku lalu pergi ke cafe tak jauh dari kos.

Kak Al
Termenung. Aku menatap layar ponsel, berkali-kali kubaca sms itu dan berkali-kali pula sms itu membuat mataku berkaca-kaca. Kuharap besok segera datang. "Kakak pengen ngomong sama kamu, Del" gumamku. Lalu tertidur.

Dandelion
Tiba di cafe, memesan kopi dan segera ke lantai atas. "Bagus, cafe lagi sepi" batinku. Aku mengambil setumpuk komik dan duduk di dekat jendela. Beberapa menit kemudian,
"Permisi mbak, ini pesanannya"
"Ah, iya terima kasih" kataku sambil tersenyum menatap si pelayan dan aku terkejut. Si pelayan itu tak kalah terkejutnya tapi kemudian dia tersenyum. "Deli? Delian?"
"Iya, Tyan kan? Apa kabar?"
"Aku baik Del, kamu sendiri apa kabar?"
"Aku? Ya beginilah Yan"
"Aku boleh duduk disini Del?"
"Boleh"
"Oke, aku taruh ini dulu ya di bawah, habis ini aku balik lagi. Tunggu ya!"
"Iya"
Tyan, sahabatku waktu aku masih SMA, rasanya lama sekali ngga pernah ketemu sama dia walaupun kita satu universitas, ya maklum, beda jurusan, tapi aku bener-bener ngga nyangka bisa ketemu Tyan disini.
Tak berapa lama Tyan kembali, dan kami memulai percakapan
"Bagaimana? kamu masih sama Dare?"
"Kenapa kamu tanya itu, aku kan udah putus lama banget"
"Yah, kirain kalian balikan lagi, hehehe"
"Engga kok Yan"
"Yaa, aku sendiri juga udah engga sama ceweku yang dulu, Del"
"Oh ya? sejak kapan? Kamu ngga pernah sms aku lagi sih"
"Hahahaha, udah lumayan lama Del. Kamu sendiri kenapa ngga sms? Kan kamu tau sendiri, aku paling males kalo mau sms duluan"
"Hahaha, masih gitu aja kamu ini Yan"
"Ya udah, ntar aku sms deh, janji"
"Ngga usah janji kalo ngga bisa nepati Yan" ledekku. Lalu kami tertawa. Percakapan itu masih berlanjut sampai gerimis reda. Tyan pamit untuk kembali kerja dan aku pulang. Rasanya lega, bisa melihat senyumnya lagi. Entah kenapa senyum Tyan itu selalu bisa membuatku bahagia.

Malam itu kutunggu sms dari Tyan, tapi sampai jam sebelas malam tak ada sms darinya, lalu kuputuskan untuk tidur.

Jam 09.15,
Drrtt.. Langsung kusambar hapeku
"Halo"
"Halo Del, Kakak udah di resto biasa nih, kamu kesini ya, sekarang, Kakak tunggu"
"Ohh, Kak Al. Iya Kak, ini Deli berangkat"
Sedikit kecewa karena kupikir tadi Tyan.

Setibanya di resto. Aku mencari Kak Al dan ternyata dia duduk di pojok, segera kuhampiri dia.
"Kak Al, maaf aku lama"
"Iya, ngga apa Del. Oke, Kakak langsung aja ya. Ini tolong kamu baca" kata Kak Al sambil menyodorkan ponselnya

From : Jasmine
Al, maaf aku ngga bisa ngomong ini secara langsung, makanya ak ngmg lwt sms aja ya. 
Ak gtau mulai kpn perasaanku jd kyk gini, rsanya ak jd biasa aja sm kamu, ak jenuh, Al.. Maaf, ak sepertinya suka org lain, maaf Al.. sebaiknya jgn hubungi ak lagi..

Aku terkejut. "Ngga mungkin. Kakak udah jadian 6 tahun. Kak Jes suka orang lain? Nggak mungkin, Kak. Kak Al?" kataku sambil kebingungan lalu menatap Kak Al. Wajah Kak Al yang seperti itu, tak ingin kulihat lagi, bukan Kak Al yang kukenal. Kak Al berdiri, memalingkan wajahnya menatap luar, menerawang.
"Kak Al?" kataku sambil berdiri di belakangnya, menunduk
Tiba-tiba tanganku diraihnya, Kak Al memelukku. Aku kaget. Aku ingin bicara sesuatu, tapi lidahku kaku.
Kutatap wajahnya sekali lagi, kuusap air matanya, dan aku hanya berkata, "Kak Al, jangan sedih..."

Senin, 15 Juli 2013

Dandelion (1)

Delian, itu namaku. Lengkapnya Dandelion. Aku tinggal di desa bersama kedua orang tuaku. Ayahku seorang pegawai negeri sipil sedangkan ibuku mempunyai toko bunga di kota. Aku punya kakak, Cath, Catheleya yang telah menikah dan hidup bersama suaminya di desa lain. Kami semua hidup sederhana.

Pagi itu, aku sedang menyiram tanaman di depan rumah ketika handphoneku berbunyi.
"Halo"
"Halo, Del, ini Kak Ald.."
"Kak Ald? Ada apa kak? Kok tumben pagi-pagi udah telpon?"
"Gini, Mama mau ngadain acara makan-makan nih, kamu ikut ya, ntar Kak Ald jemput jam 11, kamu gak boleh nolak"
"Gaya Kak Ald banget ya, selalu maksa, hahaha"
"Iyadong, oke ya, ntar aku jemput"
"Oke Kak"
Itu tadi Kak Aldy, Kak Ald sapaanku. Dia kakak dari Dare, sahabatku.

Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, aku segera menuju pekarangan belakang dan mengambil beberapa helai daun pepaya juga pare. Kemudian membawanya ke dapur untuk dimasak. Cuma di oseng-oseng sih, tapi ini kesukaan Mama dan Papa Dare. Setelah selesai masak, aku segera bersiap-siap karena pasti Kak Ald sudah dalam perjalanan menjemputku. Tak lama kemudian Kak Ald datang dan aku segera berpamitan dengan Ibu.

"Mobil Kak Ald baru ya?"
"Bukan, ini second kok, tapi masih bagus dan dari dulu Kakak pengen punya mobil ini. Oh ya Del, itu bungkusan apa?"
"Oh ini, oseng daun pepaya sama pare, kesukaan Mama Papa"
"Kamu ini.. repot-repot bawa makanan, padahal kan kita udah banyak makanan di rumah"
"Sudahlah kak, lagian jarang kan aku main ke rumah"
"Ya ya, kamu emang selalu baik Del sama keluarga Kakak"
"Ya sama kayak keluarga Kakak yang baik sama keluarga Deli kan?"

Tak berapa lama, akhirnya aku sampai di rumah Dare, Kak Ald. Aku sedikit agak kaget ketika aku masuk ternyata ada Dare, bersama pacarnya, Orsyi. Dan Orsyi sepertinya juga tak kalah kaget denganku. Seketika raut wajahnya berubah dari tersenyum menjadi cemberut dan hampir tak menatapku ketika aku memberikan senyum padanya.

"Deli, udah datang?"
"Kak Jes? Kak Jes kapan dateng?" Kak Jes, Yasmine, pacarnya Kak Ald, baik, cantik.
"Udah daritadi Del, tuh, gara-gara Aldy, disuruh cepet-cepet, sampe belum sempet dandan, eh gak taunya disini belum ada siapa-siapa, Mama aja baru selesai mandi pas aku dateng"
"Hahaha, ya, gayanya Kak Ald emang gitu kan Kak? Penuh kejutan"
"Iya sih. Yuk masuk, ditungguin Mama di dalem"

Setelah aku membantu menyiapkan makanan dan ngobrol-ngobrol sedikit dengan Mama,
"Al.. Dare mana? Pacarnya juga, suruh ke sini.. Ayo kita makan sama-sama. Dasar, anak zaman sekarang, pacaran terus kerjaannya, nggak bantuin Mamanya"
"Mungkin ada sesuatu yang perlu dibicarakan, Ma"
"Ah iya, terserah lah"

Tak berapa lama kita pun makan siang bersama, setelah selesai membantu membereskan piring-piring, aku menuju taman di samping rumah, aku suka disana, banyak tanaman, bikin suasana hati jadi tenang, apalagi siang ini tak terlalu panas. Aku duduk di gazebo sambil memandang bunga-bunga. Tiba-tiba..

"Kamu tak usah sok akrab sama keluarga Dare"
"Ors.. sok akrab bagaimana maksudmu?"
"Sudahlah, aku ingin bicara denganmu"
"Tentang?"
"Tentang ini semua, jujur aja, aku sangat sangat iri sama kamu, kenapa kamu bisa deket sama keluarga Dare? Kenapa kamu masih deket sama Dare? Kamu ini apanya? Mantannya kan? Sok ngaku-ngaku sahabatnya, tapi kamu masih sayang kan sama Dare?"
Mendengar pernyataannya itu. Aku tertegun. Orsyi iri padaku? Terdengar lucu.
"Ors.. kamu ini kenapa? Kamu juga bisa kok deket sama keluarganya Dare, aku rasa itu hanya perlu waktu kok. Lalu, kenapa aku masih deket sama Dare, aku nggak tau, aku hanya ngejalani yang bisa aku jalani sekarang sama dia. Dan juga, masalah aku masih sayang sama Dare, kenapa kamu harus marah? Toh aku nggak ngusik hubunganmu. Kamu sayang kan sama Dare dan Dare juga sayang sama kamu, lalu apa yang perlu kamu iri? kamu punya Dare, aku nggak. Aku sayangpun ini cuma bertepuk sebelah tangan Ors.. dan ini sama sekali nggak enak..."
"Keluarga Dare sepertinya tak suka hubunganku dengan Dare"
"Lalu kamu nyerah gitu aja? Kenapa nggak kamu buktiin kalo kamu emang bener-bener sayang sama Dare? Siapa tau pandangan keluarganya berubah"
Orsyi terdiam lama.
"Ors.. aku harus pulang, ini sudah siang"
Dia hanya mengangguk.

"Kak Ald.. Anter aku pulang dong.."
Rumah sepi, lalu Mama datang sambil tersenyum.
"Del.. Mama denger tadi yang kamu omongin sama Orsyi. Kamu bener nggak apa? Sebenernya Mama lebih setuju kalo Dare itu sama kamu, dia jadi lebih nurut sama Mama kalo sama kamu. Setelah kenal Orsyi dia jadi agak mbantah"
"Ma, aku nggak bisa maksa Dare buat sayang lagi sama aku. Aku cuma ngejalani yang ada Ma. Kalo Mama inginnya gitu, Mama nggak keberatan kan, doain semoga Aku dan Dare bisa sama-sama lagi?"
"Iya Del.. Mama pasti doain. Tapi, kamu bener nggak apa Del?"
"Iya Ma, Deli pasti nggak apa kok. Kan aku Dandelion" jawabku sambil tersenyum dan memeluk Mama.

Setelah itu aku berpamitan pada Mama dan Papa serta Dare, lalu aku pulanng bersama Kak Ald dan Kak Jes. Di luar dugaan, ketika di jalan, Kak Ald bilang " Tenang aja, kamu pasti bisa sama-sama Dare lagi, Kak Ald tau Dare kayak gimana, cuma kamu harus banyak sabar Del. Kuatlah seperti Dandelion"
"Iya, aku Dandelion" jawabku mantap

Sabtu, 06 Juli 2013

Surat untuk White

Dear, White...
How's your life ?
Semoga baik-baik saja ya..

White,
Mungkin kamu tak pernah tau, aku telah memperhatikanmu untuk pertama kalinya saat kita ada di tingkat satu, hanya saja waktu itu aku tak mengenalmu, tak mengetahui namamu. I think that you were a cute boy

Lalu, pada saat tingkat dua, kita sekelas tapi hampir saja aku tak mengenalmu lebih jauh.
White, apa kamu ingat percakapan kita saat ujian akhir? Saat itu kamu bercerita tentang gadis di masa lalumu. Kamu rela menemaninya tengah malam saat dia tak bisa tidur karena sakitnya. Betapa baiknya kamu, pikirku saat itu. Saat menulis surat ini, aku masih mengingatmu saat pelajaran olahraga hidungmu terbentur lututmu sendiri dan sesudahnya kamu duduk di lantai kelas sambil memegangi hidungmu. Kamu lucu. Saat pelajaran tambahan kamu duduk dibelakang mejaku lalu bertanya tentang penampilanmu karena kamu tinggal di sekolah untuk mengikuti pelajaran tambahan, tak pulang ke rumah. Ketika kita harus mengikuti latihan ujian nasional, aku rela menunggumu menengokkan kepalamu ke belakang. Hanya untuk membantumu menjawab soalmu. Sedikit agak gila menurutku, kelakuanku itu.

Hampir tiap hari aku mengetik sms untuk ku kirim kan ke kamu. Aku kadang berpikir, tidakkah kamu bosan? Tapi kenyataannya setiap smsku selalu kau balas, meskipun terkadang tidak, kadang.
Akhir-akhir ini entah kenapa kamu sepertinya sedang murung. Banyak pikiran ya?
Aku sangat ingin banyak membantu, sangat. Tapi, aku sepertinya tak berguna banyak untukmu. Dan sepertinya juga, kamu jenuh dengan sikapku. Mungkin.

White, aku ingin kamu bisa menemaniku, mendukungku saat aku jatuh. Aku tau, kamu bukan orang yang perhatian juga romantis. Tapi sikap baikmu sudah cukup bagiku.
Mungkin aku tak perlu jawaban, White. Sepertinya aku sudah tau. Aku tak secantik gadis di masa lalumu dan tak bisa berdandan seperti gadis yang kamu mau. Aku minta maaf.

Baiklah White, sekian saja ya yang bisa aku katakan. Thanks

Sincerely,
Blue

Selasa, 25 Juni 2013

Dear My Best, SA

Jadi, postingan ini terinspirasi setelah aku stalking dinding facebook sahabatku. Ada sebuah link di blog shitlicious tentang Mental Block. Dan setelah aku baca, disana disebutkan tentang Dream Note.
Dream Note sendiri menurutku itu adalah catetan tentang impian kita di masa yang akan datang. Mungkin banyak yang mengatakan bahwa itu konyol. Tapi, tidak ada salahnya dicoba. Sebenernya aku pengen nunjukin dream note punyaku, tapi gara-gara aku teledor, aku lupa naruh dimana atau jangan-jangan malah kebuang. Ya, sebenernya bukan dream note yang kayak shitlicious bilang sih, tapi di kertas itu, aku nulis tentang universitas dan jurusan yang pengen aku tuju. Dulu, itu sih kayaknya cuma sekedar mimpi, tapi sekarang bukan mimpi lagi bagiku. Status mahasiswa baru di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya jurusan Teknik Lingkungan bukan mimpi lagi. Dulu aku nulis banyak di kertas itu, Universitas Airlangga, ITS, Universitas Brawijaya, Kesehatan Masyarakat, Teknologi Lingkungan, Teknik Lingkungan, Perencanaan Wilayah dan Kota, Ilmu Gizi, Agribisnis. Kadang, aku merasa kemungkinan sangat kecil untuk bisa masuk di jurusan-jurusan itu, selain saingannya banyak, juga karena daya tampung yang nggak terlalu banyak. Ya, perasaan-perasaan itulah yang disebut mental block. Tapi, dengan usaha keras dan berdoa, semua itu mungkin saja terjadi, menurutku, semua mimpi-mimpi itu hanya butuh keyakinan untuk diwujudkan.
Ceritaku itu, bukan buat pamer, bener deh, bukan pamer. Aku cuma mau meyakinkan kalo gak ada yang salah sama mimpi-mimpimu, jangan pernah menyerah. Berusahalah untuk mimpi-mimpimu atau kamu akan gagal selamanya. Percayalah, Allah akan membantu hamba-Nya yang mau berusaha.

"Ketika kamu mendukung seseorang dan orang yang kamu dukung itu berhasil pasti kamu ikut seneng, tapi kalo yang kamu dukung itu gagal, kamu pasti akan kecewa.."
Sekarang, coba kamu baca ini,
"Kalo orang yang aku dukung itu gagal, jangan tanya rasa kecewanya, siapapun itu, jika gagal, pasti akan kecewa, tapi, aku akan membantumu berdiri lagi, kalaupun aku nggak bisa membantumu berdiri, aku akan menemanimu, mendengarkan, merasakan rasa kecewa bersama. Yang perlu kamu sadari adalah kenyataannya, kamu tidak sendirian"

*for my best SA

Sabtu, 27 April 2013

Masa Lalu yang Kembali

Ketika lagu kenangan itu mengalun, izinkan aku meneteskan air mataku

***

Aku bukanlah seseorang yang cantik, populer, pintar atau juga kaya raya. Hidupku biasa. Sampai akhirnya, aku bisa merasakan rasanya jatuh cinta. Ya, sebenarnya hampir selalu bertepuk sebelah tangan, tapi, kamu muncul. Hingga akhirnya, aku benar-benar merasa kamu luar biasa entah dari sudut pandang yang bagaimana. Banyak yang pernah kita lalui. Perasaan yang meluap, rasa cemburu, marah, juga sedih.
Ketika sebuah hubungan berakhir, orang-orang selalu bilang, "Sudahlah, ada banyak yang lebih baik" tapi apa mereka bisa merasakan bagaimana rasanya kehilangan?
Karena kamu orang pertama yang membuatku merasa berarti, karena kamu orang pertama yang menyatakan rasamu padaku, ya, aku yang hampir tak pernah merasa berarti dan spesial bagi kaum laki-laki. Aku merasa bahagia, karena aku akhirnya menjadi spesial untukmu. Ketika aku kehilangan kamu, yang paling aku takutkan adalah, ketika aku tak bisa lagi menatap dunia. Kembali menunduk dan menutup muka, atau menampakkan wajah murung yang selalu tak ingin kau lihat.
Tapi, mau bagaimana? sekarang aku kembali seperti dulu, seperti saat aku tak memilikimu

Kamis, 25 April 2013

Apakah Seindah "Perahu Kertas" ?

"Perahu kertasku kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila 
Tapi ini adanya

Perahu kertas mengingatkanku
Betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
Kau sahabatku sendiri"

*Lirik yang menyentuh, aku selalu berharap, lirik itu menjadi nyata untuk kehidupanku

***
Nggak tau sampai kapan harus hanya sebatas sahabat, nggak tau sampai kapan harus seperti ini. Aku yakin, jauh di dalam hati kita, kita punya perasaan yang sama. Kita punya keyakinan yang sama.Tapi, kita selalu saja mencari, ya, mencari seseorang yang bisa kita cintai, nggak tau untuk apa kita melakukan itu. Sepertinya, kita masih "berjarak" yang nggak tau harus aku jelaskan seperti apa, kita selalu bilang, kita sahabat.
Kadang, aku selalu merasa bahwa kamu sangat perhatian kepadaku, menyemangatiku, membuatku tersenyum, itu membuatku merasa "berarti", tapi ketika aku melihatmu berbincang, membantu, menyemangati seseorang juga membuatnya tersenyum, aku merasa bukan siapa-siapa buatmu, aku hanya seperti mereka yang kau hibur, ada sedikit kecemburuan, harusnya kau tak melakukan itu kepada mereka. Aku egois
Aku ingin mengatakan itu kepadamu, tapi sepertinya aku tak bisa mengungkapkannya, toh, aku hanya sahabatmu. Lalu, aku bisa apa ?

Selasa, 23 April 2013

Manfaat Madu bagi Kulit

Madu memiliki kandungan alami yang bermanfaat bagi kulit seperti antioksidan, antibakteri, vitamin B dan C. Mari kita lihat, apa saja manfaat madu bagi kesehatan kulit kita :)
1. Melindungi
Dari sekian banyak keuntungan yang diberikan madu, melindungi kulit adalah kemampuan utamanya. Kandungan antioksidan, anti-jamur dan anti-mikrobanya dapat menyembuhkan luka, bintik-bintik merah dan melawan infeksi kulit.

2. Melembabkan
Madu telah lama dikenal sebagai kandungan alami, yang bila digunakan secara teratur, dapat melembutkan kulit maupun rambut dalam keadaan paling kering. Anda dapat mengoleskan madu ke daerah wajah dan leher atau campurkan dengan bahan-bahan alami lainnya untuk membuat kulit menjadi lebih lembut.

3. Anti-Penuaan
Madu juga dapat membantu mengurangi tanda-tanda penuaan. Anda dapat telihat awet muda karena kandungan madu yang dapat menangkal radikal bebas. Madu ini dapat dibuat menjadi toner. Buatlah campuran toner dari dua sendok teh lemon, dua sendok teh madu dan air secukupnya. Kemudian campurkan ramuan tersebut dalam botol yang bersih dan kocok sampai merata. Untuk menggunakannya, aplikasikan seperti Anda memakai toner pada umumnya, dengan menuangkan beberapa tetes ke kapas dan usapkan pada wajah Anda yang telah dibersihkan.

4. Menyembuhkan
Infeksi dan luka dapat diminimalisir dengan mengonsumsi madu. Ini disebabkan madu mempunyai kandungan anti-mikroba. Esensi gula pada madu dapat mempercepat proses penyembuhan pada luka.

5. Memelihara
Anda bisa melakukan dua cara sekaligus dalam mengonsumsi madu. Meminumnya secara berkala serta mengaplikasikannya langsung pada kulit dan rambut. Nutrisi yang ada di dalam madu seperti magnesium, potassium dan kalsium berkontribusi dalam regenerasi kulit yang mendorong sel untuk menciptakan kulit sehat dan indah.

6. Membersihkan
Kedengarannya aneh memang bila madu dikatakan sebagai pembersih. Akan tetapi, kandungan enzim alami dalam madu, ketika dicampur dengan air, dapat membuat cairan antispetik yang lembut untuk membersihkan kulit secara menyeluruh tanpa mengurangi kandungan minyak alami Anda.

7. Anti Jerawat
Yap, jerawat seringkali menjadi problema bagi para wanita. Untuk menghilangkannya Anda dapat mengoleskan madu pada bagian yang berjerawat dan diamkan selama 15 menit lalu bilas. Kandungan anti bakterinya berkhasiat membunuh jerawat dan membersihkan noda.

Senin, 22 April 2013

FIXIE

edited by : Septiyen A.

Jumat, 19 April 2013

Wajah Berjerawat ? Ini Solusinya

Jerawat memang merupakan sebuah masalah yang cukup besar bagi kita karena bisa menganggu penampilan. Beberapa waktu lalu aku sempat curhat ke salah satu temenku masalah jerawat ini, dan sepertinya dia punya masalah yang sama, akhirnya aku coba browsing tentang cara mengatasi jerawat. dan ini hasilnya :
1. Madu
Sudah menjadi rahasia umum cairan dengan begitu banyak manfaat ini juga bermanfaat untuk menghilangkan jerawat. Berbagai penelitian membuktikan bahwa madu terbukti berkhasiat menyembuhkan beragam penyakit dan juga mampu membasmi berjerawat. Cara menggunakanyan sangat mudah yaitu hanya dengan mengoleskan madu pada kulit yang berjerawat. Lakukan hal tersebut dengan menggunakan kapas dan diamkan selama 15 menit, kemudian bilas dengan air putih hingga bersih.
2. Kulit Jeruk dan Lemon
Kulit jeruk dan lemon memiliki khasiat untuk menghilangkan jerawat. Bahkan obat jerawat yang tersedia dipasaran pun banyak yang menggunakan jeruk dan lemon sebagai bahan. menggunakanya cukup mudah, yaitu dengan menumbuk kulit jeruk sampai halus kemudian campur sedikit air. Hasil campuran tersebut bisa dioleskan pada bagian yang berjerawat. Untuk hasil yang maksimal sebaiknya di biarkan hingga 10-15 menit sebelum dibilas dengan air bersih.
3. Mentimun
Meski jenis buah ini mudah ditemukan dan harganya sangat murah ternyata mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh termasuk untuk mengatasi jerawat. Anda bisa melakukan dengan cara mengiris lalu menempelkan pada bagian yang terkena dan fungsinya untuk untuk memberikan efek sejuk pada bagian kulit yang meradang, setelah 15 menit kemudian cuci dengan air bersih.
4. Pepaya
Kandungan vitamin pada buah pepaya sangat baik untuk kulit. Namun masih jarang yang memanfaatkan untuk mengobati jerawat dikarenakan aromanya.  Caranya cukup mudah, blender pepaya sesuai kebutuhan, kemudian oleskan pepaya hasil blender tadi pada wajah selama 20 menit selanjutnya bersihkan dengan air.
5. Putih Telur
Yang ini cukup mudah dan murah, yaitu memanfaatkan telur. Putih telur sangat baik untuk pengobatan jerawat jika digunakan sebagai masker. Caranya cukup mudah, siapkan sebutir telur, ambil putihnya dan gunakan sebagai masker. Diamkan selama 30 menit, kemudian bilas dengan air bersih. 

Nah, gimana ? caranya mudah kan ? semoga bermanfaat :)
Blogger Templates

Kiss the Rain

Diberdayakan oleh Blogger.
 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog