Minggu, 19 April 2015

Aku hanya tidak tahu bagaimana caranya mencintai orang lain ketika dalam hatiku masih menunggumu
Mau seberapa lama aku membuka tangan, mengucapkan doa-doa memohon kesabaran yang amat sangat. Kesabaran yang sama selama dua tahun ini masih tak menunjukkan jawabannya.
Allah, indahkan pertemuan dan jawaban dari setiap kesabaran dalam penantian

Kamis, 15 Januari 2015

Allah, Terima Kasih

Dengar, dengar. Aku punya cerita selama satu semester ini.
Hmm. Mulai darimana ya?

Oke, jadi awal semester 3 ini aku punya temen-temen deket, temen-temen yang otaknya agak miring, temen-temen ngakak, meskipun kayak gitu, temen-temenku ini juga pinter dan rajin, jadi, aku bisa belajar lebih serius di kelas, lebih mau memperhatikan dosen sambil tahan-tahan kantuk karena temen-temen keceku ini. Boleh dibilang, semester ini, semester paling berat buat angkatanku. Mata kuliah yang seharusnya masih semester 4 harus kecemplung di semester 3 padahal dasar mata kuiah itu baru diajarkan di semester 3 juga. Praktikum dan laporan yang susul-susulan tiap minggu, belum lagi rapat sana-sini. What a crazy semester! Tapi, yaudahlah toh udah kelewat dengan hasil yang lebih bagus dari semester kemarin, well, itu semua berkat bantuan temen-temen superkece itu pastinya. Selain aku punya temen-temen deket baru yang menyenangkan itu, aku juga punya cerita lain.

Panggil aja cowok itu, Black. si Black ini tiba-tiba aja dateng ke kehidupanku yang pas aku ngerelain si White. Siapa white? baca di postinganku sebelumnya. si Black ini tiba-tiba aja jadi kayak malaikat, cowok super perhatian, yang bikin aku kebawa perasaan dan jadi mikir macem-macem, tapi taunya, dia ninggalin aku. Setelah kejadian itu, aku cerita ke Red tentang segala kejadian dan segala perasaanku, eh, ujung-ujungnya aku dimarahi dan persahabatanku putus. Kesel, bete, kecewa, nya jadi nambah 2x lipat gara-gara kehilangan sahabat. Kejadian yang bikin aku nangis semaleman, nangis se nangis-nangisnya. Tapi toh, Allah ngasih aku kekuatan lagi, besoknya, better. Diikhlaskan.

Lalu, disaat yang buruk kayak gitu, saat aku ngerelain si white, aku, ujung-ujungnya mbalik lagi sama dia. si white ini, entah kenapa, selalu jadi penolong, selalu bikin aku senyum lagi, selalu bikin aku seneng lagi. selalu, baik, baik, baik, baik, baik, baik...........................
Aku sayang sama white, aku berusaha nggak naruh harapan, tapi, selalu gagal.

Aku pengen white tau perasaanku, tapi aku gatau cara nyampeinnya, apa sikapku udah cukup meyakinkan dia bahwa aku sayang sama dia, tapi ketika bbm ku cuma di read aja, aku jadi selalu berpikir, aku mah apa atuh.......
banyak cewek yang bisa dia dapetin, yang lebih lebih dari aku.
jadi sedih, tapi yauda lah, kalau jalannya, yah pasti bisa kok. cuma perlu sedikit sabar. sedikit. 

Satu semester yang gila ini, dipenuhi rasa cinta, seneng, kecewa, sedih, tapi aku yakin, ini proses untuk membuatku lebih dewasa.
percintaan yang hampir selalu gagal, rasa kecewa juga sedih. Cinta juga bahagia. Allah memberiku yang terbaik semester ini. Temen-temen kece, Black, White, Red. Apalagi yang kurang, semuanya cukup.
Allah, lindungi orang-orang yang aku sayang, keluargaku, teman-temanku, cowok-cowok yang ngisi satu semesterku dengan perasaan nano-nano, juga terima kasih atas segala pemberianmu di semester ini.
Allah, semester depan, berikan yang terbaik lagi ya :)

Kamis, 08 Januari 2015

Kangen White (1)

White, aku kangen kamu. Kamu ga ngechat aku lagi? :')
aku kangen candaan kita. aku kangen senyummu saat bercerita.
Aku kangen kamu bonceng. Aku kangen cerita-ceritamu.

White, terima kasih ya, kamu selalu, selalu, selalu baik sama aku. Meskipun aku selalu, selalu, selalu ngerepotin kamu.

Aku... Aku.. Aku sayang kamu White. Boleh kan?

Minggu, 28 Desember 2014

Sudah cukup. Kalaupun kamu bbm aku setiap malam dan ujung-ujungnya chatku hanya kamu read, sungguh itu cukup bagiku. Aku sudah bahagia, White. Meskipun hanya sebagai teman dekatmu :)

Jumat, 26 Desember 2014

aku telah berusaha untuk biasa aja terhadap sikapmu, tapi selalu saja membuatku nggak bisa berhenti suka sama kamu. meskipun kamu dekat dengan banyak cewek lain. dekatmu dan dekatku dengan cara ini yang selalu membuatku nggak bisa pergi dengan bebas. kayak ada magnet yang bikin aku selalu balik dan jatuh

Selasa, 23 Desember 2014

Dear, White

Di suatu siang ketika aku sedang memperbaiki perasaan, aku membutuhkan bantuan. Makan. Aku sengaja mengirim pesan BBM kepadamu, dan tanpa keberatan, kamu mengantarkannya. Terima kasih kataku waktu itu. Sejak itu pula, pesan BBM menumpuk mencari celah agar bisa bertemu. Aku tidak tau, kenapa disaat aku merelakanmu terbang, selalu saja ada alasan yang membuatmu kembali hinggap. Asal kamu tau, ini tidak terjadi sekali.

Bahkan, bisa-bisanya pada akhirnya kamu tinggal di satu wilayah yang sama denganku,

Dan singkatnya, kita jadi terbiasa saat harus berboncengan ke kampus meskipun aku tau apa alasanmu sebenarnya. Tapi, tunggu sebentar, kenapa kamu nggak memilih bareng temenmu yang lainnya?

Sudahlah.

Hingga akhirnya, apa kamu tau, seantero teman-teman dekatku tau bahwa kita sering bareng. Dan apa kamu tau juga bahwa, tante dan sepupuku juga orang tuaku tau? Lalu, apa yang bisa aku jelaskan selain, "Dia cuma temen"

White, kamu tau? aku nggak mau kecewa dan jatuh lagi. aku nggak mau berjalan tanpa kepastian, tapi denganmu pun sama buramnya. boleh aku minta satu permintaan? jangan biarkan aku jatuh cinta padamu, sekali lagi, yang entah aku berusaha pergi tetapi sepertinya tak pernah cukup jauh untuk pergi, yang entah sepertinya aku selalu gagal untuk tidak jatuh cinta padamu lagi. 

Karena aku tau, sebatas ini lah perasaanmu kepadaku.

(Aku tau white, banyak yang mengharapkanmu juga, banyak yang mengirim pesan BBM ke kamu, dan aku yakin, kamu juga pasti mengirim pesan BBM ke banyak cewek yang jauh lebih baik daripada aku, aku bisa apa white? mendoakanmu selalu menjadi yang terbaik, tetaplah menjadi malaikat kecil dalam hatiku)



"Set me free, leave me be. I dont wanna fall in another moment into your gravity"

Kamis, 21 Agustus 2014

From Zero



Karena awal terlihat singkat.
Bahwa sesungguhnya aku tak pernah menyangka itu akan menjadi sebuah awal pertemuan yang akhirnya masih tanya

10.00
Pesan singkat yang kubaca saat itu membuatku bergegas pergi.Menimbulkan debaran yang tak ku tau sebabnya.Senyummu saat kumenemuimu saat itu bahkan masih tergambar jelas.Entah.Sedikit percakapan yang samar kuingat saat itu. Perpisahan sementara dalam halaman tempat ibadah waktu itu tak menghalangi tumpukan pesan singkat lainnya yang bersahutan dalam kotak masuk handphoneku

Pertemuan berikutnya terjadi, tanpa ada perjanjian.Hanya sapaan dan senyuman yang menjadi hadiah dari pertemuan itu, juga debaran cepat yang tak berhenti.

Aku tau, tak seharusnya seperti ini.Mungkin belum saatnya, mungkin aku terlalu cepat menyimpulkan.Tapi senyumanmu memang selalu menyenangkan untukdikenang
Blogger Templates

Kiss the Rain

Diberdayakan oleh Blogger.
 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog