Senin, 29 Juli 2013

Dandelion (2)

Aku duduk menghadap luar sambil menikmati gerimis di suatu senja. Kopi panasku menjadi dingin dan tak kusentuh sama sekali. Pikiranku kosong.
Drrtt.. Drrrtt... Aku terkejut. Ternyata ponselku berbunyi. Kulihat layar dan tertera nama Kak Al disana.
"Halo, Del. Apa kabar?"
Aku terdiam beberapa detik.
"Halo, Deli baik-baik aja Kak"
"Kenapa lemes gitu jawabnya? Ada masalah? Sakit?"
"Ah engga kok Kak, cuma lagi capek aja, banyak tugas." Aku berbohong.
"Loh? Kuliahmu belum libur?"
"Liburnya baru besok Kak"
"Wah, ya udah kalo gitu, sebenernya Kakak pengen ngomong sesuatu Del, besok ketemu ya, bisa?"
"Emm... iya Kak"
"Oke deh kalo gitu, besok Kak Al jemput ya"
"Ngga usah Kak, sms aja tempat sama jam nya, aku berangkat sendiri"
"Iya deh kalo gitu, see you tomorrow ya Del"
Klik. Ponselku kumatikan. Hhhh... Helaku. Entah kenapa mood ku sedang tak enak sore itu. Kusambar tas dan jaketku lalu pergi ke cafe tak jauh dari kos.

Kak Al
Termenung. Aku menatap layar ponsel, berkali-kali kubaca sms itu dan berkali-kali pula sms itu membuat mataku berkaca-kaca. Kuharap besok segera datang. "Kakak pengen ngomong sama kamu, Del" gumamku. Lalu tertidur.

Dandelion
Tiba di cafe, memesan kopi dan segera ke lantai atas. "Bagus, cafe lagi sepi" batinku. Aku mengambil setumpuk komik dan duduk di dekat jendela. Beberapa menit kemudian,
"Permisi mbak, ini pesanannya"
"Ah, iya terima kasih" kataku sambil tersenyum menatap si pelayan dan aku terkejut. Si pelayan itu tak kalah terkejutnya tapi kemudian dia tersenyum. "Deli? Delian?"
"Iya, Tyan kan? Apa kabar?"
"Aku baik Del, kamu sendiri apa kabar?"
"Aku? Ya beginilah Yan"
"Aku boleh duduk disini Del?"
"Boleh"
"Oke, aku taruh ini dulu ya di bawah, habis ini aku balik lagi. Tunggu ya!"
"Iya"
Tyan, sahabatku waktu aku masih SMA, rasanya lama sekali ngga pernah ketemu sama dia walaupun kita satu universitas, ya maklum, beda jurusan, tapi aku bener-bener ngga nyangka bisa ketemu Tyan disini.
Tak berapa lama Tyan kembali, dan kami memulai percakapan
"Bagaimana? kamu masih sama Dare?"
"Kenapa kamu tanya itu, aku kan udah putus lama banget"
"Yah, kirain kalian balikan lagi, hehehe"
"Engga kok Yan"
"Yaa, aku sendiri juga udah engga sama ceweku yang dulu, Del"
"Oh ya? sejak kapan? Kamu ngga pernah sms aku lagi sih"
"Hahahaha, udah lumayan lama Del. Kamu sendiri kenapa ngga sms? Kan kamu tau sendiri, aku paling males kalo mau sms duluan"
"Hahaha, masih gitu aja kamu ini Yan"
"Ya udah, ntar aku sms deh, janji"
"Ngga usah janji kalo ngga bisa nepati Yan" ledekku. Lalu kami tertawa. Percakapan itu masih berlanjut sampai gerimis reda. Tyan pamit untuk kembali kerja dan aku pulang. Rasanya lega, bisa melihat senyumnya lagi. Entah kenapa senyum Tyan itu selalu bisa membuatku bahagia.

Malam itu kutunggu sms dari Tyan, tapi sampai jam sebelas malam tak ada sms darinya, lalu kuputuskan untuk tidur.

Jam 09.15,
Drrtt.. Langsung kusambar hapeku
"Halo"
"Halo Del, Kakak udah di resto biasa nih, kamu kesini ya, sekarang, Kakak tunggu"
"Ohh, Kak Al. Iya Kak, ini Deli berangkat"
Sedikit kecewa karena kupikir tadi Tyan.

Setibanya di resto. Aku mencari Kak Al dan ternyata dia duduk di pojok, segera kuhampiri dia.
"Kak Al, maaf aku lama"
"Iya, ngga apa Del. Oke, Kakak langsung aja ya. Ini tolong kamu baca" kata Kak Al sambil menyodorkan ponselnya

From : Jasmine
Al, maaf aku ngga bisa ngomong ini secara langsung, makanya ak ngmg lwt sms aja ya. 
Ak gtau mulai kpn perasaanku jd kyk gini, rsanya ak jd biasa aja sm kamu, ak jenuh, Al.. Maaf, ak sepertinya suka org lain, maaf Al.. sebaiknya jgn hubungi ak lagi..

Aku terkejut. "Ngga mungkin. Kakak udah jadian 6 tahun. Kak Jes suka orang lain? Nggak mungkin, Kak. Kak Al?" kataku sambil kebingungan lalu menatap Kak Al. Wajah Kak Al yang seperti itu, tak ingin kulihat lagi, bukan Kak Al yang kukenal. Kak Al berdiri, memalingkan wajahnya menatap luar, menerawang.
"Kak Al?" kataku sambil berdiri di belakangnya, menunduk
Tiba-tiba tanganku diraihnya, Kak Al memelukku. Aku kaget. Aku ingin bicara sesuatu, tapi lidahku kaku.
Kutatap wajahnya sekali lagi, kuusap air matanya, dan aku hanya berkata, "Kak Al, jangan sedih..."

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger Templates

Kiss the Rain

Diberdayakan oleh Blogger.
 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog