Kamis, 21 Agustus 2014

From Zero



Karena awal terlihat singkat.
Bahwa sesungguhnya aku tak pernah menyangka itu akan menjadi sebuah awal pertemuan yang akhirnya masih tanya

10.00
Pesan singkat yang kubaca saat itu membuatku bergegas pergi.Menimbulkan debaran yang tak ku tau sebabnya.Senyummu saat kumenemuimu saat itu bahkan masih tergambar jelas.Entah.Sedikit percakapan yang samar kuingat saat itu. Perpisahan sementara dalam halaman tempat ibadah waktu itu tak menghalangi tumpukan pesan singkat lainnya yang bersahutan dalam kotak masuk handphoneku

Pertemuan berikutnya terjadi, tanpa ada perjanjian.Hanya sapaan dan senyuman yang menjadi hadiah dari pertemuan itu, juga debaran cepat yang tak berhenti.

Aku tau, tak seharusnya seperti ini.Mungkin belum saatnya, mungkin aku terlalu cepat menyimpulkan.Tapi senyumanmu memang selalu menyenangkan untukdikenang

Sabtu, 16 Agustus 2014

Another Part : White


Wednesday, January 22, 2014
Aku mendengar suaramu saat menjadi imam di masjid tadi, seperti suaramu yang biasa sebenarnya, tapi terdengar merdu
Seandainya kamu tau, tapi aku lebih senang menyimpannya dalam diam. Selamat malam moodbooster. Nice Wednesday !

Thursday, January 23, 2014
Hari ini kita berpisah ya. Tak apa. Kita masih bisa ketemu lagi di lain waktu.
Kadang aku hanya ingin bersamamu, sekedar bercanda, menatap wajahmu….
Keep this feeling in silent

Saturday, August 16, 2014
Memang, kadang apa yang kita inginkan tak selalu tercapai. Mengagumimu setahun dalam diam, meskipun tak sepenuhnya diam, aku yakin kamu juga merasakan, tapi kamu tak sepatah katapun mengucapkan perasaanmu. Kita hanya melaluinya dengan candaan, tertawa, senang, tapi juga ada kesedihan, kepasrahan yang aku rasakan. Sejak pertama aku mengagumi senyummu, menyukaimu, dan benar-benar menyukaimu, aku tau, kamu dan aku cuma bisa sebatas ini, teman dekat, yang tak bisa dibilang dekat. Teman dekat macam apa yang tak bisa mengurai kekurangan dalam dirimu. Aku tak cukup mengenalmu, bagaimana kita bisa bersama? Lucu.

Lalu, bagaimana aku bisa mengurai kekuranganmu, bila selama aku mengenalmu, hanya sikap baik yang kamu tunjukkan.

Apa yang telah kita lalui sebenarnya tak cukup banyak, kita hanya keluar untuk sekedar jalan-jalan, makan, curhatan, motivasi, juga.. senyuman.

Aku cuma nggak ngerti, pertanyaanmu di suatu malam, tentang mengapa, apa ya? Aku lupa,oh ya… kamu cerita bahwa kamu orang yang gampang bosen ketika pacaran dan lebih memilih berteman dengan siapa saja tapi beberapa hari kemudian kamu menjawab pertanyaaanku dengan status telah memiliki pacar. Dalam hatiku, pertanyaan menggantung, seberapa lama kamu bisa bertahan? Tapi, aku mengucapkan doa, agar, kamu bisa langgeng. Kamupun meng Aamiini..
Hal lain yang tidak aku mengerti adalah, kenapa Allah cepat sekali membolak balikkan perasaan. Aku sedih, aku kecewa, tapi, air mataku pun tak keluar. Aku sudah benar-benar mengikhlaskannya atau bagaimana?

“Kalo kamu sayang, ya sayang aja” motivasiku.

Apa kata-kata motivasiku itu cukup menjelaskan apa yang aku lakukan selama ini ke kamu?

“Mungkin kau senang dikejar, namun mungkin kau tak merasakan lelahnya mengejar. Aku takut kau terlalu senang berlari sampai lupa aku sudah berhenti jauh-jauh hari”
Blogger Templates

Kiss the Rain

Diberdayakan oleh Blogger.
 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog