Wednesday, January
22, 2014
Aku mendengar suaramu
saat menjadi imam di masjid tadi, seperti suaramu yang biasa sebenarnya, tapi
terdengar merdu
Seandainya kamu tau,
tapi aku lebih senang menyimpannya dalam diam. Selamat malam moodbooster. Nice
Wednesday !
Thursday, January 23,
2014
Hari ini kita berpisah
ya. Tak apa. Kita masih bisa ketemu lagi di lain waktu.
Kadang aku hanya ingin
bersamamu, sekedar bercanda, menatap wajahmu….
Keep this feeling in
silent
Saturday, August 16,
2014
Memang, kadang apa yang kita inginkan tak selalu tercapai.
Mengagumimu setahun dalam diam, meskipun tak sepenuhnya diam, aku yakin kamu
juga merasakan, tapi kamu tak sepatah katapun mengucapkan perasaanmu. Kita
hanya melaluinya dengan candaan, tertawa, senang, tapi juga ada kesedihan,
kepasrahan yang aku rasakan. Sejak pertama aku mengagumi senyummu, menyukaimu,
dan benar-benar menyukaimu, aku tau, kamu dan aku cuma bisa sebatas ini, teman
dekat, yang tak bisa dibilang dekat. Teman dekat macam apa yang tak bisa
mengurai kekurangan dalam dirimu. Aku tak cukup mengenalmu, bagaimana kita bisa
bersama? Lucu.
Lalu, bagaimana aku bisa mengurai kekuranganmu, bila selama
aku mengenalmu, hanya sikap baik yang kamu tunjukkan.
Apa yang telah kita lalui sebenarnya tak cukup banyak, kita
hanya keluar untuk sekedar jalan-jalan, makan, curhatan, motivasi, juga..
senyuman.
Aku cuma nggak ngerti, pertanyaanmu di suatu malam, tentang
mengapa, apa ya? Aku lupa,oh ya… kamu cerita bahwa kamu orang yang gampang
bosen ketika pacaran dan lebih memilih berteman dengan siapa saja tapi beberapa
hari kemudian kamu menjawab pertanyaaanku dengan status telah memiliki pacar. Dalam
hatiku, pertanyaan menggantung, seberapa lama kamu bisa bertahan? Tapi, aku
mengucapkan doa, agar, kamu bisa langgeng. Kamupun meng Aamiini..
Hal lain yang tidak aku mengerti adalah, kenapa Allah cepat
sekali membolak balikkan perasaan. Aku sedih, aku kecewa, tapi, air mataku pun
tak keluar. Aku sudah benar-benar mengikhlaskannya atau bagaimana?
“Kalo kamu sayang, ya
sayang aja” motivasiku.
Apa kata-kata motivasiku itu cukup menjelaskan apa yang aku
lakukan selama ini ke kamu?
“Mungkin kau senang
dikejar, namun mungkin kau tak merasakan lelahnya mengejar. Aku takut kau
terlalu senang berlari sampai lupa aku sudah berhenti jauh-jauh hari”